Wisata Religi dan Sejarah Makam Sunan Bonang Tuban

Wisata Religi dan Sejarah Makam Sunan Bonang Tuban - Tuban, yang saat ini memiliki moto “tuban bumi wali” memang bukan omong kosong menyimpan cerita dibalik wali. Baik itu jumlah wali yang disemayamkan di bumi tuban, ataupun dari sejarah tuban yang dulunya sering di gunakan sidang dan pertemuan dari kesembilan wali yang dikenal ditanah jawa sampai saat ini. Siapa sih yang tidak kenal dengan Wali 9 ?. yah, wali adalah merupakan seorang ulama besar pada zaman dahulu yang menyebar luaskan syiar agama islam. Jumlah wali di tanah jawa dikenal Sembilan tokoh yang biasa di sebut wali songo, songo yang memiliki Sembilan . Diantara Sembilan wali tresebut salah satunya yaitu Sunan Bonang yang dimakamkam di kota tuban. 


Wisata Religi Ziarah Makam Sunan Bonang

Wisata Religi Makam Sunan Bonang Tuban

Wisata religi sunan Bonang - Makam sunan bonang sampai saat ini terus ramai dikunjungi para peziarah. Setiap harinya mengalir hilir-mudik orang-orang berziarah kemakam beliau bak air sungai yang mengalir terus menerus tiada henti. Para pendatang atau peziarah datang dari berbagai kota, berbagai wilayah di Indonesia bahkan sampai mancanegara dan tentunya ga mau terlewatkan warga tuban sendiri. Selain wisata religi Ziarah Makam Sunan Bonang dituban juga ada wisata Religi berkunjung dan istighosah di Masjid dan Pesantren perut bumi. Lokasinya tak jauh dari tempat makam sunan bonang tuban. Sekitar 2KM kearah Timur-selatan/tenggara pesantren perut bumi dan juga masjid perut bumi yang masih berada dikawasan kota tuban.

Sejarah Sunan Bonang

Sunan Bonang yang memiliki nama asli Syeh Makhdum Ibrahim ini merupakan seorang wali 9 yang termashur diperiode wali ke 3 . Dalam penyebaran agama Islam ditanah jawa terjadi 3 periode wali, yang sampai saat ini dikenali wali 9 oleh khayalak umum. Sunan Bonang adalah merupakan putra dari seorang wali juga, yaitu Sunan Ampel. Ibu Sunan Bonang bernama Dewi Candra wati atau dalam karangan cerita jawa sering disebut nyai ageng manila yang merupakan Sang Putri kerajaan.

Dari kecil sunan bonang sudah mendapatkan pelajaran dan didikan yang luar biasa dari seorang ayahnya yang juga merupakan seorang tokoh ulama yang sakral. Untuk menjadi seorang ulama qataupun wali tentunya tidaklah mudah, sunan bonang mendapatkan tempa-an yang istimewa dari ayahnya yaitu sunan ampel.

Sesampai waktu remaja sunan bonang dan raden paku dikisahkan mendalami ilmu agama sampai kenegeri seberang yaitu negeri pasai dan sekitarnya. Bersama-sama keduanya menimba ilmu ke syeh maulanan ishaq yang juga merupakan ayah kandung dari sunan giri. Selain itu mereka berdua juga menimba ilmu ke ulama besar yang kebetulan berdakwah dan menetap di negeri pasai. Ulama-ulama tersebut berasal dari negara baghdad, mesir, iran, arab yang merupakan ulama ahli tasawuf.

Setelah menyerap ilmu berupa sejarah sunan bonang dari para ulama keduanya pulang ketanah jawa. Raden Patah menjadi seorang wali besar di tanah gresik-jawa timur. Sedangkan Syeh Makhdum Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang diperintahkan ayahnya [sunan ampel] untuk pergi berdakwah ke wilayah Tuban. Ilmu kebatinan adalah merupakan ilmu yang terkenal dimiliki oleh sunan bonang. Beliau mengembangkan ilmu kebatinan dan dzikir yang berasal dari nabi Muhammad SAW dan dikombinasikan dengan keseimbangan helai pernapasan yang biasa di sebut “dibalik rahasia alif lam mim” yang artinya hanya allah yang tahu.

Dalam menjalankan dakwahnya sunan bonang Tuban sangatlah luwes. Seperti halnya para wali lainya yang memiliki strategi dakwah yang rata-rata menyentuh hati rakyat dengan menyeimbangkan kondisi mental dan sosial dari lingkungan saat itu. Sunan Bonang dalam dakwahnya memanfaatkan kesenian adat di wilayah tuban. Kebetulan pada masa itu kesenian disana adalah sandur/sindiran/tayuban. Adat kesenian tersebut adalah merupakan kesenian alat tradisional dengan mengiringi tembang-tembang jawa. Dengan kecerdikan dan keluwesan juga kebijaksanaan sebagai sang wali, sunan bonag pun dapat mengkondisikan masyarakat sekitar dengan tujuan dakwahnya dalam mneyebarkan agama islam.

Beliau pun menciptakan gending /lagu tradisional sendiri yang memakai irama jawa dan perpaduan syiar agama islam, nama gending tersebut yaitu “Tombo Ati” yang sampi saat ini terkenal dan dikenali masyarakat luas sampai luar jawa dengan versi bahasa indonesianya yaitu “obat hati”. Selain gending/lagu tersebut juga masih banyak gending-gending jawa lainya yang diciptakan oleh sunan bonang dengan perpaduan ajakan untuk masuk islam dan menjalankan perintah-perintah serta larangan agama melalui media musik tsb.

Selain menciptakan gending/lagu, sunan bonang juga menciptakan sebuah alat music tradisioanal yang melengkapi iringan dari gending/lagu yang diciptakanya. Alat tradisional tersebut adalah gamelan “bonang” yang sampai saat ini menjadi pakem /inti dari alat musik karawitan lagu jawa. Alat “bonang“ merupakan melodi dari sebuah musik tradisional yang sangat merdu didengar , apalagi dengan iringan gending-gending beliau yang sangat menyentuh kalbu. Dengan begitu banyak masyarakat sekitar yang tertarik dengan dakwah beliau.

Baca juga ;

1.   Wisata Religi dan Sejarah di Gunung Santri Banten
 2.  Wisata Ziarah Menara Kudus dan Makam Sunan Kudus

Dan dari alat tradisonal berupa gamelan “bonang” tersebut yang diciptakannya, akhirnya sampai saat ini Syeh Makhdum Ibrahim lebih dikenal dengan gelarnya “Sunan Bonang”. Selain dengan metode dakwah tersebut Sunan Bonang juga piawai dalam memainkan wayang atau lebih dikenalnya seorang “Dalang”. Dengan kepandaiannya akhirnya beliau mengkombinasikan cerita wayang yang dahulu berasal dari cerita-cerita hindu dan budha di ramu menjadi sarana media dakwah dengan menambakan cerita agama islam dan juga perintah islam dalam cerita wewayangan tersebut.

Begitulah kearifan dan bijaksanaanya sang wali allah Sunan Bonang, dengan dakwahnya yang kalem akan tetapi sangat menyentuh damai sehingga bisa mudah diterima oleh orang awam. Itulah yang perlu kita teladani untuk saat ini.

Makam Sunan Bonang berada ditengah-tengah kota tuban lokasinya di sebelah barat alun-alun kota tuban tepatnya berada dibelakang masjid agung Tuban . Tidak jauh dari lokasi wisata tersebut juga terdapat Wisata Museum Kambang Putih,ada wisata pantai boom tuban yang dahulunya merupakan pelabuhan sandarnya kapal para wali yang berasal dari negeri seberang.

Demikianlah informasi dari kami mengenai Wisata Religi dan Sejarah Makam Sunan Bonang Tuban semoga bermanfaat.